[ alaydrusbgr@yahoo.com or alaydrusbgr@gmail.com ]
Media Informasi dan Komunikasi bagi seluruh keluarga besar Alumni PIP, TPD, MID IPB dan para profesional PUSDOKINFO
Friday, January 28, 2005
Membuat aplikasi sederhana dengan database CDS-ISIS mempergunakan Visual basic 6 dan ISIS32.dll
[ alaydrusbgr@yahoo.com or alaydrusbgr@gmail.com ]
MANFAAT FILE ANY UNTUK PENELUSURAN EFEKTIF PADA WINISIS
mus@ipba.c.id atau mustafa_smada@yahoo.com
Misalnya dengan hanya mengetik pada penelusuran: “ANY JABAR” (tanpa tanda kutip dua tentunya), akan didapatkan cantuman yang memuat BOGOR, CIANJUR, SUKABUMI, BANDUNG, GARUT, SUMEDANG, TASIKMALAYA dan sebagainya. Karena semua nama kota diatas telah dicakup dalam istilah JABAR.
File ANY harus dibuat sesuai dengan nama database dengan ekstensi ANY. Jadi kalau databasenya adalah BUKU, maka file ANYnya bernama BUKU.ANY. Kalau databasenya adalah COBA, maka file ANYnya adalah COBA.ANY.
File ini dapat dibuat dengan program pengolah kata seperti NOTEPAD atau MS.WORD. Setelah selesai dibuat, file ini harus disimpan di dalam folder yang sama dengan semua file database. [download fulltext]
KONVERSI DATA WINISIS KE MS.EXCEL
mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com
KONVERSI DATA WINISIS DENGAN STRUKTUR BERBEDA
mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com
Thursday, January 27, 2005
AGDEX : SISTEM PENGGOLONGAN
Achmad Djunaedi [PUSTAKA-DEPTAN]
aajunaedi@yahoo.com
Pendahuluan
Dalam pembangunan pertanian, perpustakaan sebagai sumber informasi pada kegiatannya bertugas dan berfungsi mengumpulkan informasi tentang segala aspek yang berkembang pada bidang pertanian, dengan penyimpanan, memelihara, dan mengelola pemanfaatan koleksi bahan pustaka untuk para pengguna perpustakaan yang meliputi peneliti, penyuluh, mahasiswa, dan masyarakat pertanian lainnya. Peranan perpustakaan pertanian merupakan salah satu jembatan komunikasi yang dapat diharapkan untuk pencapaian cita-cita dalam pembangunan pertanian. Seperti halnya dukungan pelayanan perpustakaan dan sistem komunikasi penelitian yang telah memberikan sumbangan besar dalam penemuan banyak inovasi pertanian (Badan Litbang Pertanian, 1997).
Peranan Pustakawan sebagai pengelola perpustakaan dipandang perlu untuk mengetahui sistem ini sebagai sarana komunikasi hasil penelitian pertanian yang dapat dijadikan sebagai koleksi bahan pustaka di perpustakaan. Pustakawan profesional selalu berusaha untuk meningkatkan IPTEK dalam pengelola informasi dan berupaya meningkatkan kemampuan dan kemauan pada jati dirinya dalam perkembangan SDM.
Kelebihan dan kekurangan dalam sistem Agdex ini perlu dikaji lebih lanjut dan disesuaikan dengan kondisi serta keadaan perpustakaan yang dikelolanya, sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna pada pemanfaatannya.
Masalah dan Upaya Mengatasinya
Pada era reformasi ini dan masih terusnya krisis berkepanjangan yang melanda di Indonesia, sebagai salah satu wacana dalam pemikiran untuk dapat terus mengembangkan pembangunan pertanian, serta berupaya mengatasi multi krisis itu, dengan alternatif harapan pada bidang pertanian adalah memperdayakan informasi hasil penelitian pertanian adalah bentuk LIPTAN di perpustakaan.
1. LIPTAN andalan dalam OTDA
2. Sistim pengolahan Informasi
Pengolahan Informasi pada setiap perpustakaan lazimnya menggunakan sistim klasifikasi UDC atau DDC dalam kegiatannya untuk melayani pengguna perpustakaan. Suatu tantangan untuk Pustakawan pertanian mengolah publikasi berbentuk LIPTAN dengan menggunakan sistim Agdex yang menggunakan pembagian dan memberi kode / cirri pada pewarnaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peran Pustakawan profesional selalu ingin meningkatkan pengetahuannya, dituntut untuk berusaha dengan tekun mempelajari metode pengolahan informasi seperti yang dikemukakan oleh Sulastuti Sophia (1996) bahwa pengolahan informasi harus memiliki kemampuan memahami isi dokumen / informasi yang diolah sehingga dapat memilih dengan benar nomor / klasifikasi dan kata-kata kunci yang akan digunakan dalam mencari kembali informasi dalam penyimpan.
3.Tajuk Entri Utama (TEU)
Lembar informasi pertanian di terbitkan oleh masing-masing daerah yang menjadi Tajuk Entri Utama sebagai kepengarangan yang bertanggung jawab atas isi infomasi adalah institusi / lembaga daerah tersebut. Balai Informasi Pertanian (BIP) yang dulu di bawah lembaga induk Badan Diklat Pertanian dan sekarang di era reformasi menjadi dibawah induk Badan Litbang Pertanian.seperti lembaga/institusi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP), Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP), dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia.
4. Penyimpan koleksi LIPTAN
Publikasi lembar informasi pertanian diterbitkan oleh masing—masing daerah propinsi dengan menggunakan kode warna pada tiap komoditasnya. Tidak menutup kemungkinan terdapat subyek / dan permasalahan yang sama diterbitkan oleh masing-masing daerah. Penyimpanan dianjurkan tidak mengelompokkan pada jenis warna tetapi sesuai dengan penomoran sistem Agdex, disusun berurutan. Tetapi kecendrungan yang ada dan dianggap mempermudah dalam penemuan kembali hanya dengan melihat jenis warna. Hal ini memang disadari bahwa dengan sistim warna orang akan cepat melihat dengan jelas. Upaya untuk mengatasinya antara lain dengan pengelompokan pada suatu daerah terbitan atau propinsi dengan disimpan dan terkumpul pada box khusus atau file bindek dengan disusun menurut nomor Agdex. Publikasi LIPTAN ini dapat dikelompokkan dengan bentuk brosur yang menuntut penempatan tersendiri dari koleksi bahan pustaka lainnya di perpustakaan.
Perkembangan Agdex
Agdex adalah nama yang diberikan untuk suatu sistem penggolongan, pengindeksann dan penyimpanan publikasi-publikasi pertanian. Sistem ini dikembangkan di suatu pendidikan diploma di Universitas Ohio. Edisi pertama dari buku pegangan Agdex ini diterbitkan di Amerika serikat pada tahun 1959. Sampai tahun 1969, Agdex telah digunakan oleh lebih dari 30 negara bagian USA. Sistem ini juga secara meluas digunakan di Canada. Edisi pertama diperbaiki pada tahun 1969 dan buku pegangan ini digunakan untuk perkembangan sistem di Australia.
SISTEM Agdex
Agdex terdiri dari 10 bagian terbesar dengan setiap bagian dibagi dalam 100 judul tersendiri. Setiap bagian besar dibedakan dengan warna.
100 – 199 Tanaman budidaya [ hijau]
200 – 299 Sayuran dan buah-buahan [merah muda]
300 – 399 Dunia tumbuh-tumbuhan/vegetasi [ungu]
400 – 499 Dunia hewan/zologi [merah]
500 – 599 Tanah, air dan lahan [coklat]
600 – 699 Penyakit, hama dan kimiawi [biru]
700 – 799 Mesin-mesin pertanian [orange]
800 – 899 Ilmu ekonomi pertanian [kuning]
900 – 999 Penelitian dan penyuluhan [kelabu]
000 – 099 Umum [putih]
Bagian-bagian seperti : berbagai macam tanaman budidaya, sayuran dan buah-buahan, dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia binatang diistilahkan sebagai komoditas pertanian dalam sistem Agdex ini. Setiap 100 judul-judul tersendiri dari komoditas pertanian dikelompokkan dalam sepuluh bagian, seperti hasil pertanian berupa biji-bijian, hasil pertanian berupa makanan ternak, padang rumput, dan sebagainya. Setiap kelompok dari 10 bagian terbesar itu hanya merupakan suatu daftar hasil-hasil pertanian yang mewakili sekelompok judul. Maka untuk komoditas pertanian berupa biji-bijian, nama tersendirinya adalah 111 untuk jagung, 112 untuk pada umumnya dan seterusnya.
- komoditi pertanian dengan subyek
- ilmu pengetahuan
- komoditi pertanian dengan ilmu pengetahuan
Publikasi-publikasi dapat diberi kode warna untuk mencapai nomor Agdex untuk memudahkan perbaikan dan mempercepat penyamaan dari pokok-pokok masalah. Sebagai contoh, dokumen-dokumen tentang aspek-aspek kesehatan kerbau dapat dengan mudah dibedakan dari materi yang lain, dimana untuk dokumentasi masalah kerbau digunakan kode warna biru. Publikasi yang berisi informasi yang termasuk bagi “ilmu pengetahuan” dan “komoditi” pertanian maka warna kertasnya sesuai dengan “Ilmu pengetahuan pertanian” misalnya pupuk urea untuk pertumbuhan padi maka kodenya 112/541 dan warna kertasnya coklat.
Dengan pemberian kode Agdex terhadap publikasi pada saat penerbitan maka publikasi dapat disimpan secara teratur menurut nomor-nomor kode Agdex yang telah distandarkan.
Keuntungan-keuntungan dari sistem Agdex yaitu :
* Sistem Agdex sederhana dan mudah untuk dipelajari
* Sistem Agdex menggunakan warna untuk kode
* Sistem Agdex memungkinkan para editor dan pengarang untuk memberi kode materi sebelum disebarkan.
* Sistem Agdex dapat menyediakan bahan-bahan informasi yang akan disebarkan dengan lebih mudah.
*Sistem Agdex sudah berjalan secara internasional dan mungkin menjadi dasar dari suatu standar penyimpanan informasi penyuluhan pertanian regional dan merupakan suatu sistem penelusuran yang mudah.
Kesimpulan
1. Agdex merupakan suatu sistim pengelompok dengan membagi 10 bagian besar kode ciri penggunakan warna .
2. Pustakawan professional pertanian selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya dengan terus mengembangkan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan bidang pertanian.
3. LIPTAN merupakan lembar infomasi pertanian yang dibutuhkan dan diperlukan oleh masyarakat petani-nelayan sebagai jembatan komonikasi ilmiah antara masyarakat pertanian dan penyuluh / peneliti pertanian
Daftar Pustaka
Badan Litbang Pertanian
5 (lima) tahun Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1992-1996 Menyongsong Era Global. Jakarta, 1997 : 113 p.
Balai Informasi Pertanian Jawa Barat
Pedoman penggunaan sistim Agdex dalam sistim penggolangan. Pengindekan dan penyimpanan publikasi informasi pertanian, 1986: 40 p.
Sophia, Sulastuti
Masalah-masalah dalam pengolahan bahan masukan untuk pangkalan data hasil penelitian pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian vol. 5(2), 1996 : 59-66
Suratman, Maman
Motivasi Pustakawan dalam Peningkatan Peranannya untuk Pembangunan. Jurnal Perpustakaan Pertanian vol. 1(1), 1992 : 1-16
Wednesday, January 26, 2005
PERPUSTAKAAN KRC BERUSAHA MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN
Oleh IwanTPD'38
Perpustakaan KRC terbuka untuk umum dengan sistem terbuka, yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan, pengolahan dan penyebarluasan informasi yang berhubungan dengan flora yang
berperan untuk meningkatkan kualitas SDM staf KRC.
Perpustakaan KRC buka hari Senin-Kamis jam 07.00-13.30, Jumat jam 07.00-10.30, Sabtu jam 07.00-12.00. sampai saat ini perpustakaan krc terus berbenah diri dalam peningkatan pelayanan kepada pengguna.
datang staf krc akan bayak ditandai dengan munculnnya fenomena informasi dan
tergunakannya digital libaries.
Sebagai staf KRC kami tidak mungkin mengalienasi diri dari perkembangan yang terjadi. Kemampuan dan perkembanagan teknologi informasi harus kita adopsi tidak semata untuk bersaing dengan prerpustakaan lain tetapi untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna.
Untuk mengantisipasi kebutuhan diatas perlua adanya infrastrik informasi yang meliputi berbagai aspek, diantaranya: perusahaan yang brergerak dalam bidang informasi, menyangkut isi dan sumber informasi yang dirasakan sangat rawan kondisinya di Indonesia karena banyak Grey literatur yang tidak diterbitkan seperti laporan penelitian informasi dalam Web/ digital form, aplikasi dan jasa informasi yang harus disebarluaskan untuk dapat dipergunakan oleh pengguna kemudian kesiapan pengguna informasi .
Dalam rangka pengembangan perpustakaan Cibodas kami juga selalu bekerja sama dengan perpustakaan KRB. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BKT KRC atas dukungan yang diberikan yang berupaya untuk mengangkat demi perkembangan perpustakaan KRC. Fasilitas ini sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan informasi kepada pengunjung melalui segenap potensi SDM yang ada, tantangan serta tanggung jawab kepada KRC ada dihadapan kami semua.(jaskrc)
Tuesday, January 25, 2005
IPB Terapkan Kurikulum Baru pada 2005-2006
Monday, January 24, 2005
TEKNIK KONVERSI DATA MS.ACCESS KE CDS/ISIS
KONVERSI DATABASE BERLABEL KE CDS/ISIS VERSI WINDOWS
CARA ELEGAN MENGOSONGKAN DATABASE PADA PROGRAM WINISIS
Ada kalanya kita perlu mengosongkan isi cantuman suatu database. Jika hal itu akan dilakukan ada beberapa cara. Cara pertama adalah cara sederhana yaitu dapat dengan proses ekspor dan impor data. Ini berarti proses ekspor satu cantuman dilakukan pada suatu database. Kemudian satu cantuman itu diimporkan lagi ke dalam database yang sama sambil memilih opsi LOAD (menghapus semua cantuman yang ada). Sehingga akhirnya database timggal berisi satu cantuman. Satu cantuman tersisa ini dapat diedit dengan memasukkan data pertama yang baru menggantikan data lama. Untuk lebih jelasnya lihat makalah penulis mengenai hal ini dengan judul Teknik Mengosongkan Database pada Winisis. Cara kedua lebih elegan, namun lebih sulit yaitu dengan menambahkan suatu perintah internal pada menu Winisis. Perintah internal ini sesungguhnya sudah ada dalam program Winisis, tetapi opsi perintahnya tidak ditampilkan pada menu. Karena itu opsi ini perlu dimunculkan pada menu.
1. Jalankan program Winisis, sebaiknya pilih versi terbaru, misalnya Winisis 1.5
2. Buka database MNENDF.MST yang terdapat dalam folder \WINISIS\MENU3. Pindah misalnya ke cantuman ke 7. Cantuman ini berisi perintah-perintah dibawah tab Utils.
4. Buka menu pengeditan data
5. Klik ikon kaca pembesar, untuk memunculkan semua ruas yang masih kosong
6. Ketikkan pada ruas 05 teks berikut: &Kosongkan[11107] . Lihat tampilan berikut:
8. Tutup program Winisis
9. Kemudian jalankan lagi Winisis
10. Uji dengan membuka salah satu database yang mau dikosongkan, misalnya database CDS.MST (Sebaiknya ekspor lebih dahulu semua isi database CDS.MST, agar nanti dapat diimporkan kembali seperti semula).
11. Klik Tab Utils, pindah dan klik perintah Kosongkan, akan muncul kotak pesan berikut:
12. Kalau disini YES diklik, akan muncul kotak pesan berikut:
cara lagi untuk mengembalikan datanya). Jawab YES dua kali jika memang benar-benar mau mengosongkan database
14.Seketika database dikosongkan. Bahkan byte MST dan XRFnya tinggal 512 KB!
Selamat mencoba, tetapi selalu hati-hati menggunakan fungsi ini!!
Wednesday, January 19, 2005
Undangan mengirim artikel
Kami mengundang rekan-rekan untuk mengirimkan artikel/makalah/summary report/profil instansi pusdokinfo/ dan lain-lain tentang pusdokinfo serta tentang pengalaman alumni pip,tpd dan mid ipb untuk di sharing di blog ini.
Blog ini merupakan newsletter online dari alumnipip ipb, dan diperuntukan untuk umum selain alumni pip ipb.
Konstributor artikel/makalah/manual/summary report/profil instansi pusdokinfo dapat dikirim dari alumni atau keluaraga besar pip ipb atau semua para profesional pusdokinfo lainnya.
Semua artikel/makalah/informasi yang dimuat di blog ini, bebas untuk dikutip [tentunya dengan tidak melupakan kaidah pengutipan].
Kami tidak mengenai biaya atau memberikan reward [uang] pada pengirim artikel, seluruh informasi disini terbuka untuk umum.
Akhirnya......kami menunggu partisipasi rekan-rekan untuk berbagi informasi dan ilmu pengetahuan.
Pengelola
Ahmad